KOMPAK: Peserta jalan sehat Pilkada 2015 yang digelar KPUD Solo untuk mendongkrak partisipasi pemilih.(DAMIANUS BRAM)

SOLO – Ribuan orang yang mayoritas pemilih pemula kompak mengenakan kaus ungu. Mereka mengikuti jalan sehat Pilkada 2015 Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Solo dalam rangka sosialisasi mendongkrak partisipasi pemilih, Minggu (29/11). Mereka menyatakan siap menggunakan hak pilihnya pada pemilihan kepala daerah(pilkada) 9 Desember.
 “Kami melibatkan pemilih pemula yang dikirimkan dari sejumlah sekolah," terang Ketua KPUD Solo Agus Sulistyo di sela-sela kegiatan.
KPUD  mencatat jumlah pemilih pemula di Kota Bengawan cukup signifikan. Ini pula yang mendorong lembaga penyelenggara pemilu itu gencar membidik mereka. "Pilkada kali ini ada 9.886 pemilih pemula. Atau setara 2,4 persen dari total DPT (Daftar Pemilih Tetap) sebanyak 400.134 pemilih,” urai Agus.
Gencarnya sosialisasi diharapkan dapat mememenuhi target partisipasi pemilih sebesar 71 persen. Jumlah tersebut masih di bawah target nasional yang telah ditetapkan KPU Pusat sebesar 77,5 persen.
“Paling tinggi partisipasi pemilih saat pilpres yaitu 82 persen. Pada pilkada kali ini, kami terus berupaya menggenjot partisipasi pemilih sebanyak-banyaknya,” katanya.
Selain pemilih pemula, KPUD juga menyasar pemilih berkebutuhan khusus. Khusus difabel kategori tunanetra akan disediakan seribu template braille sebagai alat bantu baca surat suara.
Sekadar informasi, jalan sehat pilkada 2015 mengambil rute dari pintu selatan Stadion Manahan menuju simpang empat Gandekan melewati lapangan Kottabarat kemudian melintasi lokasi Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi.
Dilanjutkan menuju simpang empat Ngapeman menuju Monumen Pers dan menyusuri Jalan Yosodipuro dan kembali ke Sstadion Manahan. Ikut sebagai peserta panita penyelenggara  pemilu tingkat kecamatan, panitia pengawas pemilu

http://www.radarsolo.co.id/solo/4019-pasukan-ungu-siap-nyoblos.html

Read More

Serabi Notosuman

Serabi Notosuman, kuliner khas Solo

Kalau boleh sedikit berlebihan, tak lengkap berkunjung ke Solo, kalau Anda tak mampir ke daerah Notosuman dan mencoba legitnya serabi Notosuman.
Di daerah Notosuman ini kita bisa menemukan beberapa penjual serabi, konon mereka berasal dari satu keturunan yang sama, yaitu Hoo Gek Hok, yang merintis usaha ini sejak 1923. Salah satu yang terkenal di daerah Notosuman adalah serabi Ny. Handayani.
Serabi sebenarnya adalah semacam pancake yang adonannya terdiri dari tepung beras, santan, gula, garam, dan daun pandan sebagai pewangi. Teksturnya kenyal namun tetap lembut, dan rasanya sangat legit. Berbeda dengan kue serabi atau surabi di daerah lain, serabi khas Solo atau serabi Notosuman dihidangkan tanpa kuah manis.

Pembuatan Serabi Notosuman dengan peralatan tradisional

Cara pembuatannya pun masih tradisional, adonan serabi dimasukkan ke dalam wajan kecil, lalu ditutup dengan penutup dari tanah liat supaya serabi mekar sempurna. Apinya berasal dari arang, cuma butuh waktu sekitar 3 menit, serabi pun matang. Menariknya, proses pembuatan serabi ini bisa disaksikan oleh pembeli.
Di daerah Notosuman ini, serabi yang ditawarkan hanya dua jenis, yakni serabi coklat dan polos (tanpa topping). Serabi coklat Rp 2.500, sedangkan serabi polos Rp 3.000.
Serabi Notosuman tidak memakai bahan pengawet sama sekali, dan bisa tahan selama 24 jam. Serabi Notosuman Ny. Handayani buka dari jam 05.00-19.00 WIB

http://tentangsolo.web.id/serabi-notosuman.html

Read More

Candi Cetho

 

  Candi Cetho Karanganyar secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Sampai sekarang candi ini masih dipergunakan sebagai tempat pemujaan khususnya bagi penduduk lokal yang beragama Hindhu. Selain itu, mereka yang menganut kepercayaan Kejawen atau kepercayaan asli Jawa juga menggunakan Candi Cetho sebagai tempat pertapaan.

Saat anda berkunjung di objek wisata bersejarah ini dan memasuki wilayahnya maka anda akan disuguhi dengan aristektur indah dari gapura Candi Cetho. Candi ini memiliki sembilan tingkatan berundak dan setiap undakan menyajikan arsitektur peninggalan bersejarah yang begitu indah dan menyimpan banyak arti. Anda juga akan mendapati arca-arca yang berada di sekitaran candi dan gapura sebagai penjaga.

Setelah anda melewati undakan pertama dan gapura maka anda akan sampai ke halaman utama candi berupa taman besar, begitupun saat memasuki undakan ke dua. Memasuki undakan ke tiga maka terdapat petilasan Ki Ageng Krincingwesi di mana beliau merupakan leluhur dari Dusun Cetho tempat candi ini berada.

Read More

radya pustaka

mahasiswa komunikasi massa politeknik indonusa saat berkunjung ke musium Radya Pustaka.

Read More

Band lawas yang tetap banyak penikmat musik

Naff adalah band yang digawangi oleh empat anak Bandung dan terbentuk tahun 1998. Adalah Rustaedi Makmun (Ady) vokalis dan pencipta semua lagu yang menggagas terbentuknya Naff. Ady yang kuliah di Fakultas Seni Musik Universitas Pakuan Bandung mengajak Asep Supriatna Wijaya (Odeu), Mahasiswa Nice School of Graphic Design Bandung, yang main bas Andre Kurniawan H. (Ade) mahasiswa Akademi Akuntansi Bandung, yang awalnya main drum, tapi di album kedua menjadi gitaris.

Mereka sepakat untuk merekam demo lagu-lagu mereka di sebuah studio di Bandung (namanya Kanamusik Studio) dan kebetulan pemiliknya adalah Dedi Ginanjar Raksawardana (Dedi) jebolan Associate Degree dan Diploma 95 Wake Tecnical College National Radio Institute, North Carolina yang akhirnya bergabung menjadi gitaris.

Band yang mengusung aliran musik pop ini merilis album pertamanya tahun 2000. Meski sempat ada pergantian vokalis, Naff termasuk band yang cukup konsisten dalam berkarya. Kini, Naff selalu tampil memukau dengan formasi baru yaitu Arda (vokalis), Odeu (bass), Dedi (gitar), Ade (gitar) dan Hilal (drum).

Read More

Pahlawanku Semangatku

Perayaan Hari Pahlawan didalam kereta api Kalijaga jurusan Solo-Semarang yang di lakukan oleh mahasiswa Komunikasi Massa Politeknik Indonusa Surakarta, menarik banyak masyarakat. Tak hanya dari mahasiswa Politeknik Indonusa Surakarta tetapi juga masyarakat umum dan mahasiswa dari Universitas lain yang ikut merayakannya.

Mereka rela untuk bangun pagi demi mengikuti acara tersebut, didalam kereta mereka tak hanya upacara tetapi panita juga mengadakan lomba-lomba.seperti lomba kostum, lomba membuat puisi dan lomba selfie.

Read More

ICCC di Solo dengan ribuan penikmat budaya

Puluhan ribu orang pagi ini tumpah ruah disepanjang Jl. Slamet Riyadi kota Solo. Mereka larut dalam kegembiraan, ada setidaknya 70 titik perform yang pada masing-masing titik melibatkan puluhan hingga ratusan orang. Masyarakat pun turut menjadi bagian dari pesta rakyat Solopolah, dengan suka rela mereka memakai baju oranye. 

Ada banyak atraksi mulai dari konser massal diffabel Solo – musik perkusi YPAC,  Hip Hop Massal (Gudang Hip Hop), Panggung Bis SMK Negeri 8 Surakarta,  Ngerock on the Dump Truck, Panggung satu Jiwa Pasoepati, Fashion on the Street, Concert on Shelter - Voca Erudita UNS, Konser Swara Deling [Javanesse Bamboo Percussion], SIPA Community – Flashmob,  konser keroncong Bocah [Carva Nada], Marching Band UNS,  konser Kolosal 32 set Drum [GRSB], Fashion Carnival by Traya, Performing art sky walker Damkar BPBD Surakarta, Perform Delegasi Bandung, Delegasi Kutai Kartanegara, Orchestra on the Street - Harmonia Orchestra, Perform Kemlaka dan Pesona Nusantara, Gapura sepeda onthel lawas, Pantomim Massal Gerkatin dan Solo Mime Society,  Konser Massal Slankers Solo, Royal Heritage, Berbagi Jenang Delegasi [Yayasan Jenang Indonesia] dan masih banyak lagi perform lainnya.

Read More